Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup.
Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup.
Kepribadian.
Kepribadian
adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi, temparmen, ciri-ciri kas dan
prilaku seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan terwujud
dalam tindakan seseorang jika di hadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang
mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau berlaku terus menerus secara
konsisten dalam menghadapai situasi yang di hadapi, sehingga menjadi ciri khas
pribadinya.
Nilai.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan
kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu
berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Adanya dua macam nilai tersebut
sejalan dengan penegasan pancasila sebagai ideologi terbuka. Perumusan
pancasila sebagai dalam pembukaan UUD 1945. Alinea 4 dinyatakan sebagai nilai
dasar dan penjabarannya sebagai nilai instrumental. Nilai dasar tidak berubah
dan tidak boleh diubah lagi. Betapapun pentingnya nilai dasar yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 itu, sifatnya belum operasional.
Gaya
hidup.
Gaya hidup adalah cara hidup individu yang di identifikasikan
oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktivitas), apa yang mereka
anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan apa yang mereka pikirkan tentang
dunia sekitarnya.
Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :
a. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
b. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
c. Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok.
d. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.
a. Pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.
b. Pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.
c. Jika gaya hidup diketahui, maka pemasar dapat menempatkan iklannya pada media-media yang paling cocok.
d. Mengetahui gaya hidup konsumen, berarti pemasar bisa mengembangkan produk sesuai dengan tuntutan gaya hidup mereka.
Dalam Psikografi terdapat variabel-variabel yang akan
digunakan. Variabel psikografi tersebut antara lain adalah :
1. Sikap
Sikap merupakan pola tingkah laku / perilaku seseorang yang
biasa dilakukannya dalam kehidupan sehari-harinya.
2. Nilai
Nilai merupakan pandangan seseorang terhadap nilai-nilai
yang dimiliki orang lain , sebagai tolak ukur baik atau tidaknya orang tersebut
dlam kehidupannya di masyarakat.
3. Aktivitas
Aktivitas adalah suatu kegiatan rutun sehari-hari yang
secara Continue terus dilakukan sebagai suatu kebiasaan/ kesibukan.
4. Minat
Minat merupakan keinginan seseorang akan seseorang terhadap
suatu hal, dan memotifasi orang tersebut untu dapat mencapai hal yang
diinginkannya itu.
5. Opini
Opini adalah sebuah tangkapan/ pengertian seseorang akan
suatu hal yang biasanya diungkapkan melalui pendapat.
6. Demografi
Demografi adalah tatanan kependudukan yang ada dalam suatu
wilayah dan temasuk menilai kebudaayaan yang ada dalam suatu wilayah tersebut.
Konsep
gaya hidup dan pengukurannya.
Gaya hidup adalah suatu pola atau cara individu
mengekspresikan atau mengaktualisasikan, cita-cita, kebiasaan / hobby, opini,
dsb dengan lingkungannya melalui cara yang unik, yang menyimbolkan status dan
peranan individu bagi linkungannya. Gaya hidup dapat dijadikan jendela dari
kepribadian masing-masing invidu.Setiap individu berhak dan bebas memilih gaya
hidup mana yang dijalaninya, baik itu gaya hidup mewah (glamour), gaya
hidup hedonis, gaya hidup punk, gaya hidup sehat, gaya hidup sederhana.
Pengukuran
Ganda Perilaku Individu.
Pengukuran ganda perilaku individu digunakan di dalam
analisis perilaku konsumen.Kepribadian mempunyai efek atas pembelian, namun
gaya hidup memiliki efek yang lebih besar.Tentu saja sumber daya seperti
pendapatan dan waktu juga memberikan efek yang penting. Ancangan elektrik
terhadap gaya hidup adalah yang paling praktis untuk mengembangkan
strategi pemasaran.Tujuannya adalah mengerti konsumen sebaik mungkin.
Perubahan
Sikap dan Perilaku Konsumen.
Sikap merupakan hasil
dari pencarian dan evaluasi informasi yang luas atas berbagai kemungkinan yang
membentuk suatu sikap terhadap alternatifalternatif yang dipertimbangkan. Sikap
sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang merespon dengan cara
menguntungkan dan tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek
atau alternatif yang diberikan. Sikap dikonseptualisasikan sebagai perasaan
positif atau negatif terhadap merek dan dipandang sebagai hasil penilaian merek
bersama dengan kriteria atau atribut evaluasi yang penting.
Menurut
Sarnoff (dalam Sarwono, 2000) sikap sebagai kesediaan untuk bereaksi (disposition to react) secara
positif (favorably) atau secara negatif (unfavorably)terhadap
obyek – obyek tertentu.
D.Krech dan
R.S Crutchfield (dalam Sears, 1999) berpendapat bahwa sikap sebagai organisasi yang bersifat
menetap dari proses motivasional, emosional, perseptual, dan kognitif mengenai
aspek dunia individu.
Soetarno
(1994) memberikan
definisi sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk
bertindak terhadap obyek tertentu. Sikap senantiasa diarahkan kepada sesuatu
artinya tidak ada sikap tanpa obyek. Sikap diarahkan kepada benda-benda, orang,
peritiwa, pandangan, lembaga, norma dan lain-lain.
Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pembentukan sikap , yaitu :
1. Pengalaman pribadi
2. Kebudayaan
3. Orang lain yang di
anggap penting
4. Media massa
5. Institusi pendidikan
dan agama
6. Faktor emosi
Pengaruh Kebudayaan Terhadap Pembelian dan
Konsumsi.
Budaya atau kebudayaan
berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk
jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata LatinColere, yaitu
mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau
bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
“kultur” dalam bahasa Indonesia. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh.
budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut
menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan
meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Perubahan Nilai.
Budaya juga perlu
mengalami perubahan nilai. Ada beberapa aspek dari perlunya perluasan perubahan
budaya yaitu :
1. Budaya merupakan
konsep yang meliputi banyak hal atau luas. Hal tersebut termasuk segala sesuatu
dari pengaruh proses pemikiran individu dan perilakunya. Ketika budaya tidak
menentukan sifat dasar dari frekuensi pada dorongan biologis seperti lapar, hal
tersebut berpengaruh jika waktu dan cara dari dorongan ini akan memberi
kepuasan.
2. Budaya adalah
hal yang diperoleh. Namun tidak memaksudkan mewarisi respon dan kecenderungan.
Bagaimanapun juga, bermula dari perilaku manusia tersebut.
3. Kerumitan dari
masyarakat modern yang merupakan kebenaran budaya yang jarang memberikan
ketentuan yang terperinci atas perilaku yang tepat.
Kebudayaan yang semakin
berkembang mengakibatkan pembelian dan konsumsi yang berubah pula. Kebudayaan
secara tidak langsung telah mempengaruhi dalam segala aspek kehidupan manusia.
Para pemasar dapat melihat perkembangan kebudayaan dengan cara melalui penjualan
produk yang dijual pada konsumen serta pengaruhnya terhadap pembelian dan
konsumsi mereka. Seraya melihat perubahan-perubahan nilai kebudayaan yang
terjadi pada masyarakat.
Dampak nilai-nilai inti terhadap
pemasaran.
Kebutuhan
Konsep dasar yang
melandasi pemasaran adalah kebutuhan manusia. Kebutuhan manusia adalah
pernyataan dari rasa kahilangan, dan manusia mempunyai banyak kebutuhan yang
kompleks. Kebutuhan manusia yang kompleks tersebut karena ukan hanya fisik
(makanan, pakaian, perumahan dll), tetapi juga rasa aman, aktualisasi diri,
sosialisasi, penghargaan, kepemilikan. Semua kebutuhan berasal dari masyarakat
konsumen, bila tidak puas consumen akan mencari produk atau jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan tersebut.
Keinginan
Bentuk kebutuhan manusia yang dihasilkan oleh budaya dan
kepribadian individual dinamakan keinginan. Keinginan digambarkan dalam bentuk
obyek yang akan memuaskan kebutuhan mereka atau keinginan adalah hasrat akan
penawar kebutuhan yang spesifik. Masyarakat yang semakin berkembang,
keinginannya juga semakin luas, tetapi ada keterbatasan dana, waktu, tenaga dan
ruang, sehingga dibutuhkan perusahaan yang bisa memuaskan keinginan sekaligus
memenuhi kebutuhan manusia dengan menenbus keterbatasan tersebut, paling tidak
meminimalisasi keterbatasan sumber daya. Contoh : manusia butuh makan, tetapi
keinginan untuk memuaskan lapar tersebut terhgantung dari budayanya dan
lingkungan tumbuhnya.
Sumber data:
0 comments: